Kamis, 17 September 2015

( X ) IMAN KEPADA ALLAH SWT DAN ASMAUL HUSNA

A. Pengertian Iman Kepada Allah SWT 
Secara bahasa:
Percaya atau membenarkan, Kepercayaan yang di yakini kebenarannya dalam hati, diikrarkan secara lisan dan di realisasikan dalam perbuatan
Secara istilah:
Mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan segala ke-Maha Sempurnaan-Nya.
Pembuktian Eksistensi / keberadaan Allah :
Dalil aqly: suatu pembuktian oleh akal untuk mencapai sebuah pembenaran yang bersifat pasti akan eksistensi dan kekuasaan Allah. Contohketeraturan alam semesta.
Dalil naqly: suatu berita yang bersifat pasti yang memberitakan kepada kita tentang keimanan pada Allah.  Contohnya adalah ayat-ayat Al-Qur’an (Q.S. 2: 177) dan hadis Jibril ( Rukun Iman).

B. Asma’ Al-Husna
        Pengertian Asma’ Al-Husna
Secara bahasa: Nama-nama yang indah dan baik
Secara istilah: Nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki Allah, Sebagai bukti keagungan-Nya.
وَلِلَّهِ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا  ( الأعراف : 180 )
Hanya milik Allah Asma’ Al-Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ Al-Husna itu
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلا وَاحِدًا إِنَّهُ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ مَنْ حَفِظَهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ.
Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, Dia ganjil dan mencintai yang ganjilbarangsiapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga (H.R. Ibnu Majah)

         Sifat-sifat Allah Dalam Asma’ Al-Husna
a. Ar-Rahman (Maha Pengasih) الرحمٰن
Dia melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya tanpa pandang bulu baik manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk yang lain.
b. Ar-Rahim (Maha Penyayang) الرحيم
Sifat Rahim Allah hanya dilimpahkan pada orang mukmin saja secara tetap, atau bersifat kekal (baik di dunia, kubur, dan akhirat)
c. Al-Quddus (Mahasuci) القدوس
Sifat-sifat Allah pun Mahasempurna, bersih dari segala kekurangan.
Mahasuci Allah dari sekutu (tandingan)
 هُوَ اللهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
d. As-Salam (Mahasejahtera) السلام
Kesejahteraan Allah itu sempurna, tiada kekurangan, cacat dan celanya
Berbeda dengan kesejahteraan manusia
e. Al-Mu’min (Maha Memberi Keamanan dan Maha Tepercaya) المؤمن
Allah Maha memberi keamanan dan Maha tepercaya dalam  menepati janji-Nya (memberi ganjaran terhadap yang taat  dan menghukum terhadap pelaku maksiat)
f. Al-’Adlu (Mahaadil) العدل
Mahaadil, sangat sempurna keadilan-Nya dan tidak terbatas
Keadilan manusia terbatas (kadang khilaf, salah, condong terhadap sesuatu yang dicintainya dan lain-lain.
Untuk itu, Allah menyuruh manusia untuk berbuat adil kepada kerabat dan orang lain
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالاحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (90)
g. Al-Gaffar (Maha Pengampun) الغفار
Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang betul-betul bertobat
Syarat-syarat tobat:
1.Harus menghentikan perbuatan maksiat dan tidak mengulanginya.
2.Menyesali dosa yang telah dilakukan.
3.Baca istighfar / minta ampun pada Allah bila berkaitan dengan Allah;
   bila berkaitan orang lain, minta maaf dan mengembalikan haknya
h. Al-Hakim (Mahabijaksana) الحكيم              
Allah tidak menciptakan apa pun dengan sia-sia, tapi ada hikmah dan manfaat yang besar
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami ciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan  Dikembalikan kepada Kami? (Q.S. Al-Mu’minin, 23: 115)
i. Al-Malik (Maha Merajai) الْمَلِكُ          
Raja yang sebenarnya, yang mengatur dan mengendalikan kerajaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.
j. Al-Hasib (Maha Menjamin/Maha Memperhitungkan)الحسيب
1.Maha Menjamin, yakni memberikan jaminan kecukupan pada seluruh  hamba-Nya
2.Maha Memperhitungkan, yakni segala perbuatan manusia di dunia ini akan dihisab atau diperhitungkan di alam akhirat dengan seteli-telitinya dan seadil-adilnya.
وَأَنْ لَيْسَ لِلإِنْسَانِ إِلاَّ مَا سَعَى (39) وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى (40)
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (padanya) (Q.S. An-Najm: 39—40)

C. Aplikasi Nilai-Nilai Terhadap 10 Asma’ Al-Husna
1.Berbuat baik dan berkasih sayang

2.Berusaha menjadi mukmin yang bertakwa   

3.Memelihara kesucian

4.Menjaga keselamatan diri dan orang lain
5.Menjadi orang yang tepercaya dan dapat memberikan rasa aman kepada sesama
6.Berperilaku adil

7.Berusaha menjadi orang yang pemaaf.

8.Berperilaku bijaksana.

9.Menjadi pemimpin yang baik.

10.Bermuhasabah / Introspeksi

0 komentar:

Posting Komentar