Secara bahasa:
Percaya atau membenarkan, Kepercayaan
yang di yakini kebenarannya dalam hati, diikrarkan secara lisan dan di
realisasikan dalam perbuatan
Secara istilah:
Mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan segala ke-Maha Sempurnaan-Nya.
Mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan segala ke-Maha Sempurnaan-Nya.
Pembuktian Eksistensi / keberadaan Allah :
Dalil ‘aqly: suatu pembuktian oleh akal untuk mencapai sebuah pembenaran yang bersifat pasti akan eksistensi dan kekuasaan Allah. Contoh:
keteraturan alam semesta.
Dalil naqly: suatu berita yang bersifat pasti yang memberitakan kepada kita tentang keimanan pada Allah. Contohnya adalah ayat-ayat Al-Qur’an (Q.S. 2: 177) dan hadis Jibril ( Rukun Iman).
B.
Asma’
Al-Husna
Pengertian Asma’ Al-Husna
Secara bahasa: Nama-nama
yang indah dan baik
Secara istilah: Nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki Allah, Sebagai bukti keagungan-Nya.
وَلِلَّهِ
الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا ( الأعراف : 180 )
Hanya milik Allah Asma’ Al-Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ Al-Husna itu
إِنَّ
لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلا وَاحِدًا إِنَّهُ وِتْرٌ
يُحِبُّ الْوِتْرَ مَنْ حَفِظَهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ.
Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, Dia ganjil dan mencintai yang ganjil, barangsiapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga (H.R. Ibnu Majah)
Sifat-sifat
Allah Dalam Asma’
Al-Husna
a. Ar-Rahman
(Maha Pengasih)
الرحمٰن
Dia melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya tanpa pandang bulu baik manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk yang lain.
Dia melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya tanpa pandang bulu baik manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk yang lain.
b. Ar-Rahim (Maha Penyayang) الرحيم
Sifat
Rahim Allah hanya
dilimpahkan
pada
orang mukmin
saja
secara
tetap,
atau
bersifat
kekal
(baik
di dunia,
kubur,
dan
akhirat)
c. Al-Quddus (Mahasuci)
القدوس
•
Sifat-sifat
Allah pun Mahasempurna,
bersih
dari
segala
kekurangan.
•
Mahasuci
Allah dari
sekutu
(tandingan)
هُوَ
اللهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ
هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ
الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
d.
As-Salam
(Mahasejahtera)
السلام
• Kesejahteraan
Allah itu sempurna, tiada kekurangan, cacat dan celanya
• Berbeda dengan kesejahteraan manusia
e.
Al-Mu’min
(Maha Memberi Keamanan dan Maha Tepercaya)
المؤمن
Allah
Maha memberi keamanan dan Maha tepercaya dalam menepati janji-Nya (memberi ganjaran terhadap yang taat dan menghukum terhadap pelaku maksiat)
f.
Al-’Adlu
(Mahaadil)
العدل
• Mahaadil, sangat sempurna keadilan-Nya dan tidak terbatas
• Keadilan manusia terbatas (kadang khilaf, salah, condong terhadap sesuatu yang
dicintainya dan
lain-lain.
•Untuk itu,
Allah menyuruh manusia untuk berbuat adil kepada kerabat dan
orang lain
إِنَّ
اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالاحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
(90)
g.
Al-Gaffar
(Maha Pengampun)
الغفار
Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang betul-betul bertobat
Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang betul-betul bertobat
Syarat-syarat tobat:
1.Harus
menghentikan
perbuatan
maksiat
dan
tidak
mengulanginya.
2.Menyesali
dosa
yang telah
dilakukan.
3.Baca
istighfar / minta
ampun
pada
Allah bila
berkaitan
dengan
Allah;
bila
berkaitan
orang lain, minta
maaf
dan
mengembalikan
haknya
h.
Al-Hakim
(Mahabijaksana) الحكيم
Allah
tidak menciptakan apa pun dengan sia-sia, tapi ada hikmah dan manfaat yang
besar
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami ciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan Dikembalikan kepada Kami? (Q.S.
Al-Mu’minin,
23: 115)
i.
Al-Malik
(Maha Merajai) الْمَلِكُ
Raja
yang sebenarnya,
yang mengatur dan mengendalikan kerajaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.
j.
Al-Hasib
(Maha Menjamin/Maha Memperhitungkan)الحسيب
1.Maha Menjamin, yakni memberikan jaminan kecukupan pada seluruh hamba-Nya
2.Maha Memperhitungkan, yakni segala perbuatan manusia di dunia ini akan dihisab atau diperhitungkan di alam akhirat dengan seteli-telitinya dan seadil-adilnya.
وَأَنْ
لَيْسَ لِلإِنْسَانِ إِلاَّ مَا سَعَى (39) وَأَنَّ سَعْيَهُ
سَوْفَ يُرَى (40)
Dan
bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (padanya) (Q.S.
An-Najm:
39—40)
C. Aplikasi Nilai-Nilai Terhadap 10 Asma’ Al-Husna
1.Berbuat baik dan berkasih sayang
2.Berusaha menjadi mukmin
yang bertakwa
3.Memelihara kesucian
4.Menjaga keselamatan diri dan
orang lain
5.Menjadi
orang yang tepercaya dan dapat memberikan rasa aman kepada sesama
6.Berperilaku adil
7.Berusaha menjadi
orang yang pemaaf.
8.Berperilaku bijaksana.
9.Menjadi pemimpin
yang baik.
10.Bermuhasabah / Introspeksi
0 komentar:
Posting Komentar