Senin, 28 September 2015

( X ) KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

A. Firman Allah SWT tentang Keikhlasan

Terkait keikhkasan, Allah SWT berfirman :
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163

( 162 )   Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
( 163 )   Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".


Kandungan ayat 
- Keikhlasan menurut ayat di atas berarti menyerahkan segala bentuk ibadah, kehidupan dan kematian kepada Allah SWT, tanpa ada unsur syirik kepada-Nya atau menyekutukan-Nya
- Perintah untuk penyerahan diri dengan penuh     kerendahan serta kepasrahan dalam upaya  mendapatkan keridaan Allah atau mengabdi kepada-Nya tanpa pamrih
- Menyadari dan bersumpah tidak menyekutukan Allah dan menjadi orang yang pertama serta mengutamakan Islam sebagai tatanan kehidupannya demi mencapai tujuan hidup yakni melaksanakan perintah-perintah Allah.
- Senantiasa melaksanakan perintah-perintah Allah sepanjang hidup dan menjalankan perintah Allah.
- Perintah kepada manusia supaya menyembah Allah baik dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring
- žMenyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya yakni dengan menjauhkan diri dari sifat-sifat kemusyrikan
žSifat musyrik antara lain dapat berupa :
1.Percaya akan adanya Allah, tetapi tidak mau melaksanakan segala perintah-Nya
2. Memutuskan perkara tidak sesuai dengan ketentuan hukum Allah, pada hal ia mengetahui dan meyakini kebenaran hukum Allah


0 komentar:

Posting Komentar