Senin, 21 November 2016

(XII) BAB IV AMAL SHALEH, RIDHA DAN ADIL

AMAL SHALEH
A. Pengertian
Secara bahasa, kata shaleh berarti “ kebaikan “atau “ tiadanya / terhentinya kerusakan “, kebalikan dari kata fasid (rusak). Shaleh juga diartikan dengan “ bermanfaat dan sesuai “.
Secara istilah, amal shaleh adalah perbuatan yang jika dilakukan, maka suatu kerusakan akan terhenti atau menjadi tiada, atau bisa juga diartikan sebagai suatu pekerjaan yang dengan melakukannya diperoleh manfaat dan kesesuaian.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
•“ Barang siapa mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berika kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan “ (Q.S An-Nahl [16] : 97)
B. Kriteria amal shaleh
•Niat yang ikhlas karena Allahh SWT
•Benar dalam melaksanakannya, sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya
•Tujuannya adalah untuk mencari ridha Allah SWT
C. Contoh amal shaleh
•Mendamaikan dua orang yang berselisih secara adil
•Mengeluarkan ucapan yang baik
•Menyingkirkan rintangan di jalan
•Tersenyum pada sesama
D. Keuntungan amal shaleh
•Dianugerahi kehidupan yang baik
•Memiliki rasa kasih sayang
•Memperoleh pahala yang besar
•Memperoleh kekuasaan di muka bumi
•Memperoleh ampunan
•Memperolah jalan keluar atas permasalahan yang mereka hadapi dan memperoleh rizki yang tidak disangka-sangka
•Memperoleh petunjuk dari Allah SWT
E. Perusak amal shaleh
•Sibuk mengurus kesalahan orang lain
•Keras hati, ini akibat dari penyakit-penyakit riya, ‘ujub, takabbur dan hasud
•Cinta dunia, sangat mementingkan materi, tanpa mempedulikan urusan halal dan haram
•Tidak punya rasa malu
•Panjang angan-angan
•Berbuat dzalim tanpa henti
RIDHA
A. Pengertian
•Menurut bahasa, ridha adalah “ rela, senang hati, berkenan”.
•Menurut istilah, ridha adalah “ sikap menerima segala takdir / ketetapan dari Allah SWT dengan senang hati.
B. Contoh ridha terhadap takdir Allah SWT
•Tidak pernah berkeluh kesah saat ditimpa musibah, karena yakin bahwa setiap manusia pasti mendapat ujian.
•Tidak menyesali nasibnya, sekalipun buruk, karena yakin bahwa ada hikmah di balik segala sesuatu
•Tetap terus berusaha, karena yakin bahwa Allah SWT tidak akan merubah nasib seorang tanpa ia berusaha merubahnya sendiri
•Hati tenteram, jiwa tenang, perasaan bahagia, karena ia yakin bahwa dengan sikap ridha atas takdir Allah SWT, maka ia pun akan dicintai dan diridhai-Nya
•Tidak sombong dan membanggakan diri ketika meraih suatu kesuksesan, karena ia berprinsip bahwa setiap karunia Allah SWT adalah patut disyukuri.
ADIL
A. Pengertian
•Secara bahasa adil berarti “ sama “, tidak berat sebelah pihak, berpihak kepada kebenaran dan tidak sepatutnya berlaku sewenang-wenang.
Secara istilah, pengertian keadilan memiliki empat macam pemahaman :
•Adil berarti sama. Yakni tidak membedakan seseorang dengan yang lain.
•Adil berarti seimbang, bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan keseimbangan. Laksana tubuh manusia, salah satu saja yang mengalami kelebihan atau kekurangan, niscaya sakit, maka tubuh pasti mengalami ketidak seimbangan.
•Adil adalah “ menempatkan sesuatu pada tempatnya “, atau memberi pihak lain haknya melalui jalan terdekat. Lawannya adalah kedzaliman, yang berarti pelanggaran terhadap hak-hak orang lain atau diri sendiri.
•Adil bermakna keadilan Ilahi. Keadilan Ilahi mencakup segala hal dan peristiwa. Semua yang terhampar di alam semesta adalah bukti keadilan Ilahi.
B. Manfaat bersikap adil
•Membentuk kehidupan pribadi yang tenang dan tenteram
•Terbina pribadi muslim yang beriman dan taqwa serta shaleh
•Memciptakan rasa aman, kerukunan hidup, hubungan yang baik dan harmonis dengan sesama manusia
•Disenangi oleh sesama manusia
•Meningkatkan disiplin, menghargai waktu dan semangat beramal
C. Contoh perilaku adil dalam kehidupan
•Adil kepada Allah SWT dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dalam menyembanh-Nya dan sifat-sifat-Nya, ta’at kepada-Nya
•Adil dalam memberikan keputusan hukum kepada manusia dengan memberikan hak-hak kepada pemilikinya.
•Adil dalam perkataan dengan tidak bersaksi palsu dan tidak dikatakan sebagai pembohong

0 komentar:

Posting Komentar