Allah SWT berfirman :
بسم الله الرحمن الرحيم
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ
الظَّنِّ إِثْمٌ
“
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa
Hukum tajwid / Hukum bacaan
A.Pengertian
Secara bahasa
kata
“husnudzan“ berasal
dari bahasa arab yang terdiri dari
2 kata,
yang pertama
kata
“husnu”
dan
yang
keduanya “adz-dzan”.
“husnu” mengandung
arti
“baik”,
dan
“adz-dzan”
artinya
“dugaan
atau
prasangka
Husnudzan
adalah
sikap
atau
keadaan
jiwa
yang berprasangka
baik
atau positif thinking
B. Macam-macam
Husnudzan
1.Husnudzan
kepada Allah SWT
(Q.S
Al-Baqarah {2} : 216). Husnudzan ini dengan cara :
-Senantiasa ta’at dan patuh terhadap
perintah Allah SWT
-Bersyukur apabila mendapatkan
keni’matan.
-Bersabar dan ikhlas apabila
mendapatkan ujian serta cobaan.
-Yakin bahwa terdapat hikmah di
balik segala penderitaan dan kegagalan.
2.Husnudzan
kepada diri sendiri,
dengan cara :
- Percaya diri
- Gigih
- Berinisiatif
3.Husnudzan
kepada orang
lain
atau sesama manusia, dengan cara :
- Senang berteman dengan orang lain
- Berpikir positif terhadap orang
lain
- Hormat kepada orang lain
- Tidak ada perasaan curiga terhadap
orang lain
C.Hikmah
Husnudzan
- Senantiasa
mensyukuri
segala
sesuatu
yang diberikan
oleh
Allah SWT kepada
hamba
(dirinya).
- Selalu
bersikap
khouf (takut)
dan
raja’ (berhadap)
kepada
Allah
- Akan selalu
optimis
dan
tidak
berkeluh
kesah
serta
tidak
berputus
asa.
- Akal fikiran
akan
selalu
jernih
dan
terjauhkan
dari
akal
fikiran
kotor
atau
negatif.
- Terjauh
atau
terhindar
dari
permusuhan
dengan
orang
lain dan
lebih
dapat
mempererat
tali
silaturahmi
atau
pertemanan
- Tentunya
dengan
husnudzan ini,
pelakunya
akan
disayangi
oleh
Allah SWT, Rasul-Nya
dan
orang
lain
0 komentar:
Posting Komentar